Singapura merupakan negeri yang menjadi teladan dalam tulisan kali ini. Alasannya? Karena negeri sekelas Amerika, dengan tradisi pendidikan yang jauh lebih lama dari Singapura, mengakui bahwa mereka harus dan sedang belajar dari Singapura.
Berikut kutipan yang saya ambil dari: http://www.nytimes.com/2010/10/01/education/01math.html
In contrast to the most common math programs in the United States, Singapore math devotes more time to fewer topics, to ensure that children master the material through detailed instruction, questions, problem solving, and visual and hands-on aids like blocks, cards and bar charts. Ideally, they do not move on until they have thoroughly learned a topic.
(Berbeda dari program pembelajaran yang paling dianut luas di Amerika Serikat, matematika Singapura meluangkan lebih banyak waktu untuk mempelajari lebih sedikit topik, guna menjamin bahwa anak-anak menguasai materi yang dipelajari lewat pengajaran yang detil, lewat pertanyaan-pertanyaan, penyelesaian soal, dan alat bantu visual dan peraga yang bisa diotak-atik seperti blok-blok, kartu-kartu, dan diagram batang. Prinsipnya, anak-anak tak akan beralih ke topik selanjutnya sebelum mereka telah menguasai dengan mendalam sebuah topik.)
Continue reading